Di ketinggian tanah Simalungun, di tengah perkebunan teh yang permai, pernah hidup seorang kepala desa yang memerintah selama kurang lebih 50 tahun. Masyarakat setempat menyebutnya pangulu tua. Ketika saya berkesempatan bertemu dengannya, usianya sudah sangat sepuh, mungkin mendekati 100 tahun. Waktu itu, sekitar pertengahan tahun 90-an, dia sudah tidak lagi menjabat. Saya beruntung masih sempat berjumpa.