POHON YANG (TERUS) TUMBUH

Di depan rumah kami pernah hidup sebatang pohon manga. Ketika kami menempati rumah itu, usia pohon mangga itu mungkin menjelang remaja. Lebih tinggi dari saya dengan batang yang sudah membelah, cabang dan rantingnya menjuntai kemana-mana, daunnya sudah banyak. Tetapi belum berbuah.

Setelah lebih dari 5 tahun kami menghuni rumah itu, pohon itu semakin tinggi dan semakin besar. Saya bahkan beberapa kali merasa perlu untuk memotong beberapa bagian batang dan rantingnya supaya tidak mengganggu atap rumah tetangga, atau menghalangi lalu lintas jalan di depan rumah. Tetapi dia tidak kunjung berbuah. Padahal dengan usia yang kurang lebih sama, pohon mangga tetangga sebelah rumah sudah berbuah beberapa kali.

Kamipun mulai harap-harap cemas.

Jauh di dalam hati, saya percaya pohon mangga di depan rumah itu sedang terus tumbuh, meski tidak tampak. Sebab daunnya terus berganti. Yang lama gugur digantikan dengan daun yang lebih muda. Begitu seterusnya. Hanya masalah waktu saja sebelum pada akhirnya dia akan berbuah.

Buah mangga yang ditunggu-tunggu itu akhirnya datang juga. Pohon itu mulai berbunga yang disusul dengan munculnya pentil-pentil buah mangga mini yang lucu dan imut.

Yang betul-betul menjadi mangga dewasa dan cukup layak dipetik memang tidak sebanyak pentilnya. Tetapi itupun sudah sangat kami syukuri dan kami rayakan dengan cara sederhana. Panen perdana dari pohon mangga itu kami bagi-bagi dengan tetangga sekitar rumah.

Setelah buah mangga terakhir kami petik, pohon itu mulai menunjukan tanda-tanda kematiannya. Daunnya mulai menguning, lama-lama mengering. Tidak ada tanda-tanda akan tumbuh tunas daun yang baru. Kamipun mulai khawatir.

Persis 6 (enam) bulan setelah panen perdana itu, pohon mangga satu-satunya di depan rumah kami itu betul-betul mati. Itu adalah panen perdana sekaligus terakhir yang dipersembahkannya untuk kami sekeluarga.

Kami bersedih.

Tetapi, sejurus kemudian kami mengerti. Pohon mangga itu tidak betul-betul mati. Kepergiannya menjadi jalan dari “tumbuhnya kehidupan lain” di sekeliling dirinya.

Pohon cherry dan beberapa tumbuhan bunga yang ada di dekatnya mulai bersemi. Pohon-pohon kecil itu selama ini seolah “tidak tumbuh” dan “nyaris tak terlihat”. Mereka tersamarkan dan tertutupi oleh pohon mangga yang besar itu.

Kini di halaman rumah kami, pohon cherry, pohon bunga sepatu, bunga euphorbia, serta beberapa tanaman lain tumbuh dengan megahnya.

Pohon mangga memang tak lagi tumbuh di depan rumah kami. Tetapi dia menumbuhkan tanaman lain di sana.

#GROWseries

Leave a Reply

Your email address will not be published.