Author Archives: Ali Damanik

BISNIS SOSIAL TAK KENAL KRISIS

Di tengah situasi bisnis yang lagi lesu darah seperti sekarang, mempunyai ratusan order yang belum sempat tertangani oleh karena load yang menumpuk adalah sebuah kemewahan. Itu adalah angin surga yang diimpikan para pelaku bisnis, yang saat ini harus berjuang bahkan hanya sekedar untuk bertahan membayar cicilan rutin. Jangankan ratusan order di depan mata, satu peluang.

BUKAN SEKEDAR KEMBALI

Tulisan saya di Detik.com, tentang rencana dibukanya kembali kantor-kantor di era pandemi covid-19. Renewal NOT Return. Saat orang-orang mulai kembali beraktivitas di kantor-kantor, pelan-pelan perkantoran menjadi kluster baru penyebaran Covid-19. Angkanya pun perlahan tapi pasti merangkak naik. Ini sepatutnya menjadi alarm serius untuk para pemimpin di kantor-kantor tersebut. Kebijakan kembali ke kantor itu sepatutnya dipersiapkan.

RESILIENSI: MERANGGAS DAN TERUS TUMBUH

Salah satu aktivitas new normal pagi hari saya di saat-saat krisis sepert ini adalah menelpon teman-teman lama, saudara atau guru-guru kehidupan saya. Sekedar bertanya bagaimana kabar mereka dan ngobrol ngalor ngilur ngga jelas. Keliatan saya orang yang sangat peduli terhadap orang lain? Ngga juga. Itu salah satu cara saya mengatasi rasa gelisah dan stress yang.

NEW NORMAL ALA SAM BERNS

“Hidup saya sangat Bahagia”, katanya. Perkenalkan ini Sam Berns. Usianya kala itu 17 tahun, tapi penampilannya seperti kakek 71 tahun. Tingginya tak lebih dari seorang bocah kelas 2 atau 3 SD dengan berat sekitar 20-an Kg. Jelas sekali dia memang tidak normal secara fisik. Selain tinggi dan berat badannya tidak normal, wajahnya sangat tirus, penuh.

HIDUP SETELAH CORONA

Ketika bagian dunia lain masih “gelap” dan mencekam dengan perang melawan covid-19, China dan Korea (pelan-pelan) sudah mulai berani menyambut cahaya dan melanjutkan hidup paska cengkeraman sang virus. Orang-orang sudah mulai berani jalan-jalan, kantor, sekolah, pasar dan pusat keramaian sudah mulai dibuka dan orang sudah diijinkan bepergian jauh. Pelan-pelan terang mulai datang. Pertanyaan menarik, bagaimana.