Pada tahun 1884, seorang anak muda brilian menginjakan kaki di Amerika hanya berbekal buku puisi, secarik kertas rekomendasi dan uang 4 sen. Demikian film inflight movie di maskapai Garuda itu dibuka. Sayapun tertarik menyimaknya sampai habis dalam perjalanan pulang ke Jakarta. Kertas rekomendasi itu ditujukan kepada seorang yang sangat terkenal pada zamannya, dan masih tetap.
Bagaimana menjadi seorang pegawai yang efektif dan produktif? Berikut adalah potongan video pembelajaran yang saya bawakan tentang topik tersebut. Cari tahu beberapa cuplikan video pembelajaran lain di “Gallery”…
Secara spontan –mayoritas pegawai maupun para bos—akan menjawab kompak; YES! Tetapi kalo ditelisik lebih dalam alasannya bisa beda-beda. Yang paling umum adalah bahwa mereka sudah merindukan bertemu, berkomunikasi, dan bersosialisasi dengan teman-temannya di kantor. Dengan kata lain kebutuhan untuk terkoneksi dengan manusia lain (maaf para bos, bukan benar-benar ingin kembali produktif dan berkontribusi). Sambil di.
Sewaktu sakit kemarin, kaya ada yang berbeda waktu saya melihat cermin. Tampang yang kuyu dan kumis dan jenggot yang awut-awutan membuat saya terlihat menyedihkan. Bukan cuma menyedihkan, saya juga melihat makhluk yang rapuh disana. Kemudian saya lihat tangan dan anggota tubuh lain yang sering kita banggakan ini, sama saja, terlihat rapuh di mata saya waktu.
Hari menjelang tengah malam ketika pesan radio itu datang pada 14 April 1912. Ini pesan yang keenam yang diterima oleh kapal itu. Tetapi sang operator penerima pesan terlalu sibuk melayani permintaan dari dan untuk para penumpang VVIP diatas sana yang sedang berpesta. Sehingga pesan “bahaya di depan” itu diabaikan. Lagipula itu cuma datang dari seorang.