“Bukan yang paling kuat atau yang paling cerdas yang akan bertahan. Yang akan bertahan adalah yang yang paling bisa menyesuaikan diri dengan perubahan”. Kalimat bertuah milik Mbah Charles Darwin itu terngiang-ngiang di telinga saya waktu minggu lalu saya berdiskusi dengan seorang teman—yang juga klien—tentang agility (kelincahan). Perusahaannya – sebuah multinasional asal Jepang—mengalami sebuah situasi tak.