
Minggu lalu saya diundang untuk berbicara di depan forum Sekolah Relawan (yang saya ceritakan kiprahnya secara detil dalam tulisan RELAWAN, PEMIMPIN DAN KERJA TAK BERBAYAR)
Mereka akan mengirim angkatan kedua anak-anak muda Indonesia penuh semangat dan idealisme dalam program Tatar Nusantara.
Tatar Nusantara (TN) adalah program yang mirip dengan Indonesia Mengajar-nya Anies Baswedan. Bedanya mereka bukan cuma mengajar, tetapi selama setahun penuh menemu-kenali, menggali dan mengembangkan pontensi sosial- ekonomi daerah tersebut (biasanya daerah terpencil), bersama-sama dengan masayarakat setempat . Ujung-ujungnya diharapkan dapat mengangkat derajat sosial-ekonomi masyarakat sekitar.
Mereka yang dikirim bukanlah anak-anak muda kurang kerjaan. Sebagiannya adalah anak-anak muda berprestasi dan bahkan sudah bekerja di posisi-posisi yang bagus. Salah satunya sudah bekerja di sebuah perusahaan multi nasional di luar negeri. Tetapi oleh karena panggilan hati nurani, dia tinggalkan pekerjaan empuk itu dan mengabdi dalam program TN.
Memang inilah satu diantara ciri kaum millennial. Anak-anak muda zaman now, generasi gadget, yang kerap bikin pusing banyak orang itu. Continue reading “MEMILIKI VERSUS BERBAGI”